Analisa kelayakan Bisnis/Investasi

Analisa kelayakan Bisnis/Investasi
Analisis kelayakan bisnis adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat menjadi bisnis yang sukses. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan.  Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari empat aspek utama, yaitu produk dan jasa, industry dan pasar, organisasi dan keuangan. Sementara rencana bisnis merupakan alat perencanaan yang mengubah ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis disusun berdasarkan studi kelayakan, tetapi memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari pada studi kelayakan.
Payback Period adalah periode atau jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Payback Period dalam bahasa Indonesia dapat disebut juga dengan Periode Pengembalian Modal. Para Investor atau Pengusaha sering menggunakan Payback Period (PP) atau Periode Pengembalian Modal ini sebagai penentu dalam mengambil keputusan Investasi yaitu keputusan yang menentukan apakah akan menginvestasikan modalnya ke suatu proyek atau tidak. Rumus :
Payback Period = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih
Catatan : Rumus ini mengasumsikan bahwa besarnya kas masuk bersih adalah sama pada setiap periode atau sama pada setiap tahunnya
Benefit Cost Ratio  adalah rasio manfaat proyek atau proposal, yang dinyatakan dalam istilah moneter, relatif terhadap biayanya, juga dinyatakan dalam istilah moneter. Semua manfaat dan biaya harus dinyatakan dalam nilai sekarang yang didiskontokan. BCR dapat menjadi indeks profitabilitas dalam konteks laba. BCR memperhitungkan jumlah keuntungan moneter yang direalisasikan dengan melakukan proyek versus jumlah biaya untuk menjalankan proyek. Semakin tinggi BCR semakin baik investasinya. Aturan umum adalah bahwa jika manfaatnya lebih tinggi dari biaya proyek adalah investasi yang baik. rumus :
BCR = Nilai diskon untuk manfaat tambahan ÷ Nilai diskon untuk biaya tambahan.
NPV (Net Present Value) merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.
IRR merupakan suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang diharapkan diterima (present value of future proceed) dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi.
Metode penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih antara nilai sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang kas bersih dimasa mendatang.

Dalam perhitungan net present value diperlukan data-data mengenai perkiaraan biaya operasi dan pemeliharaan, biaya investasi dan prakiraan keuntungan dari investasi yang sedang direncanakan.
Keputusan dengan mengguanakan analisa NPV ini ada dua kemungkinan.

Komentar